Pagi di Jakarta tidak pernah begitu ramah. Ibarat seorang wanita, mungkin dia adalah seorang dokter gigi senior yang mengalami post power syndrom akut. Angkuh, tidak terlalu mempedulikan kenyamanan semua orang. Tidak marah, tapi juga tidak tersenyum, bahkan datar pun tidak, entahlah ekspresi apa yang tergambar ketika dunia kembali menjadi milik kita, dunia yang pernah kita miliki ketika kita masih belum sanggup berpikir dan hanya bisa mengingat. Ya. Inilah masa ketika kita berstatus sebagai sari pati yang sudah lama keluar dari inti, yang lahir dari pecahan dan kini kehilangan makna, yang tidak lagi peduli pada arah dan mulai mengambil jarak dengan logika.
Tidak banyak yang bisa kukatakan dari pagi, selain tendensi yang malas berotasi, dan kerut wajah yang lebih telanjang dari luka itu sendiri. Ya, semua orang terluka. Semua orang lupa. Semua, termasuk mesin dan debu jalan yang tidak punya cadangan toleransi. Bau mesin kopaja yang menyumbat semua lubang perasaan. Tidak ada yang tersisa selain kursi-kursi mati, serta robot-robot bervisi yang tidak terprogram untuk mencari hubungan. Sayu. Dan bisu.
Dunia mulai mendikte. Bergeraknya jarum jam membuat kaki-kaki yang mengeluh lumpuh termangu dan beranjak penuh gegas. Termasuk aku. Termasuk kamu. Bergegas menyakiti. Bergegas mengobati. Seolah tidak ada lagi hal yang bisa dinikmati.
Terkadang, aku sama dengan mereka. Berjalan angkuh menatap matahari. Berjalan lurus tanpa memandang tanda jalan. Terus dan terus menjadi budak langkah. Sampai suatu saat aku menemui sesuatu yang orang-orang beri nama stagnasi. Tepat ketika aku menyadari bahwa jalan di beberapa milimeter di depanku bahkan sudah tidak lagi ada. Saat dimana aku mulai menyadari bahwa aku punya rasa, tepat ketika rasa itu sudah mati.
...
Sekarang aku benar-benar yakin bahwa Tuhan tidak menyukai simetrisme, sudut, persistensi, dan semacamnya. Beberapa dari kita mungkin adalah manusia-manusia univariat, yang hanya mempelajari pola historis dan bertindak berdasarkan sesuatu yang pernah kita alami sebelumnya. Dan beberapa yang lain mungkin adalah manusia-manusia multivariat, yang berusaha untuk mencoba segala kemungkinan logika dan menafsirkan pergerakan dengan penjelasan berkonteks rendah.
Tidak ada yang terlalu benar, tidak ada yang terlalu salah.
Kita hanya terlalu sadar
Terlalu sadar atau terlalu pudar?
Bermandikan warna lalu mengairinya
Entahlah
1, 2, 3, 4, 5
Terkadang hidup tidak serumit itu
...
Klakson di luar masih pekak menghunus, rentetan senyawa matahari yang dikirim turun mulai bereaksi dengan tubuhku. Kertas bertuliskan "Assalamualaikum Bapak/Ibu, Mohon sumbangan seikhlasnya untuk biaya berobat ibu ke rumah sakit." ini masih di tanganku. Orang-orang di bus ini masih duduk dengan nafasnya. Mata-mata itu masih setengah mati berharap waktu dapat berhenti. Dan dunia..
Lagi-lagi tidak ada yang berubah. Mungkin kita hanya makhluk-makhluk kesal yang sedang dideportasi dari dunia kita yang sebenarnya dan terpaksa menikmati seluruhnya.
12 Oktober 2011.
6 komentar:
pada pukul 5.10 jalanan adalah parade gairah manusia, dalam gerak yang lambat ataupun cepat mereka tau bahwa waktu ada di genggamannya, hingga pada pukul 5.45 mereka akan berhenti sejenak, membagi sedikit waktu pada matahari, untuk sekedar membuai pandangan sampai ketika semua kembali tak ramah..
Siapapun kamu, kamu lebih beruntung karena masih bisa mengecap wajah pagi pada pukul 5.10. Lugu dan masih berpoleskan teduhnya hati-hati manusia.
Pagiku seperti generator kekosongan yang tidak bisa diajak bicara, sibuk memproduksi kekosongan, seolah kosong adalah benar-benar isi.
Hhhhh. Aku ingin pulang rasanya. Sudah terlalu lama waktu membawaku berputar-putar tanpa arah.
bahasane tingkat tinggi
hahaha, thanks, saya anggap itu pujian. :D
mungkin Tuhan tidak menyukai simetrisme,, tapi karya-Nya beraturan dan sempurna
Slots games Archives - DrmCD
Slots 광명 출장마사지 Games Archives. the classic 동두천 출장안마 game of slot machines; slots games developed by Novomatic, Novomatic, and 경기도 출장안마 Novomatic. Slots game development 경산 출장샵 team. 전라남도 출장샵
Posting Komentar