God bless this mess.



Rabu, 06 April 2011

tanpa pernah benar-benar percaya bahwa suatu saat hujan akan turun dan segalanya akan kembali basah.

Terkadang hidup menjadi terlalu berat ketika kamu memikirkan segalanya dengan otakmu dan merasakan segalanya dengan hatimu. Berbagi bukan jawaban, namun setidaknya, berbagi akan membuatmu sedikit lembab.

Tentu ada. Satu dua gulir waktu dalam hidupmu, dimana kamu memilih untuk melalui senja bersama taman sepele dan satu dua burung yang terbang sekenanya. Merasakan helai rambut yang mencabik ditiup angin marah. Saat-saat yang kamu sebut sebagai 'menyendiri'. Saat-saat yang ironis karena sebenarnya kamu sedang menunggu sesuatu datang dan memberikan aliran untuk kejadian-kejadian semesta yang tampak seperti jemari-jemari angkuh yang enggan bertegur sapa.


"If someone you love hurts you, cry a river, build a bridge, and get over it." - via Affan

Kehidupan dapat dijelaskan melalui apapun yang kamu maknai. Sam Mendes bahkan menjelaskannya melalui video dokumenter kantong plastik putih yang tertiup angin, sebelum akhirnya benda ringan itu mencapai tanah.

It was one of those days when it's a minute away from snowing. And there's this electricity in the air, you can almost hear it, right? And this bag was just... dancing with me. Like a little kid begging me to play with it. For fifteen minutes. That's the day I realized that there was this entire life behind things, and this incredibly benevolent force that wanted me to know there was no reason to be afraid. Ever.
- American Beauty


Terkadang aku merasa begitu bodoh dengan terus berharap sesuatu akan berubah dan bukannya menciptakan pemaknaan-pemaknaan baru. Atau setidaknya, aku tidak perlu berlagak seperti tukang kebun amatir yang masih saja mengairi padi yang sudah kering dan nyaris mati. Padahal, jelas-jelas ini saat yang tepat untuk menanam bayam.

Ah. Hidup. Setelah mandi pagi, lalu apa?


Lelah bukan kata yang tepat bagi para pecandu penghidupan hidup. Terkadang manusia mendambakan ketenangan. Namun ketika mereka merasa begitu tenang, mereka akan mulai resah. Mulai mencari syok baru untuk keseimbangan lama mereka. Setelah titik itu bergeming, penyesuaian akan dilakukan dan mereka akan mencapai titiknya yang baru. Seperti itu, tidak lebih dari alur drama konvensional khas Hollywood. Matter of matter.

Tidak perlu pemicu untuk membuat gerah. Dalam sepermil detik, pikiran bisa bertukar posisi dengan hati. Dan pelajaran hidup tidak seperti double-book-keeping yang memiliki hubungan kardinalitas (1,1). Segalanya terlalu volatil di taraf makna. Dan kita tidak pernah berpijak. Karena pembelajaran adalah eksposur dari kenyataan.

Ya, ini semua hanya tentang pemaknaan.

Sebuah do, sebuah mi, dan sebuah sol, untuk membuat kunci C.

Tidak ada komentar: